PESAN DAKWAH DALAM BUDAYA LENGGER DI KABUPATEN WONOSOBO (Study Kasus Seni Lengger di Dusun Giyanti Kecamatan Selomerto Kabupaten Wonosobo)

Detail Cantuman

Prodi Komunikasi & Penyiaran I

PESAN DAKWAH DALAM BUDAYA LENGGER DI KABUPATEN WONOSOBO (Study Kasus Seni Lengger di Dusun Giyanti Kecamatan Selomerto Kabupaten Wonosobo)

XML

Kesenian lengger merupakan suatu cabang kesenian tradisional yang bernafaskan kerakyatan, kesenian ini hidup dan berkembang secara turun temurun dari generasi ke generasi. Kesenian tradisional lengger lahir dan berkembang di tengah-tengah masyarakat pedesaan. Kehidupan masyarakatnya masih terkait tradisi dan adat kebiasaan yang masih sangat kuat. Oleh sebab itu kesenian tradisional lengger dapat dijadikan potensi yang bisa digunakan untuk keperluan masyarakat dalam melaksanakan tata upacara dalam kehidupannya. Sebagai sebuah kesenian, tari lengger yang berkembang ke setiap desa yang ada di Kabupaten Wonosobo ini dijadikan sebagai suatu hiburan (dipentaskan) pada acara upacara adat, upacara perkawinan, khitanan dan sebagainya. Namun, tari lengger tak hanya sebagai hiburan seni belaka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Sejarah budaya lengger masuk dan berkembang di Wonosobo, mengetahui apakah benar tari lengger sudah ada sejak zaman penyebaran Islam Sunan Kalijaga, mendapatkan gambaran relevansi budaya Tari Lengger di Wonosobo dengan menggunakan dakwah Islam, penulisan Biografi tokoh Budayawan Lengger di Desa Gianti Kecamatan Selomerto Kabupaten Wonosobo, yang merupakan awal mula masuk dan berkembangnya budaya Tari Lengger di Wonosobo. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian kali ini diantaranya metode interview, metode observasi, metode dokumentasi. Metode analisis data dengan menggunakan metode analisis isi (content analysis). Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan telah diperoleh kesimpulan bahwa Sejarah dan keberadaan seni tari Lengger, ialah suatu kesenian yang dikembangkan oleh Hadi Suwarno di Dusun Giyanti. Yang awalnya dibawa oleh Tumenggung Mertoloyo yang berasal dari kerajaan Mataram Islam lalu di lanjutkan oleh Mbah Gondowinangun yang pada akhirnya di kembangkan oleh Mbah Hadi Suwarno. Implikasi pada pesan kesenian Lengger ini dapat dikategorikan dalam 3 aspek yaitu yang pertama, Theologis, kedua Sosiologis. Secara Theologis dapat dilihat dari sejarahnya perkembangan tari lengger yang juga dijadikan sebagai media dakwah Islam di tanah Jawa oleh Sunan Kalijaga sebagai pengingat dan sebagai pengajak kepada masyarakat masa itu, maka tari lengger ini juga memiliki fungsi secara theologis. Keberadaan kesenian tari Lengger ini juga masih memiliki kedudukan yang sama dengan masa-masa yang lampau. Keberadaan tari lengger juga tetap memiliki fungsi nilai atau wejangan yang sama dengan yang asli, yaitu sebagai pemberi nasihat kepada siapa saja yang melihat. Namun, karena perkembangan zaman dan mulai banyaknya budaya luar yang masuk fungsi pemberi nasihat ini mulai kurang dipahami oleh masyarakat.

Kata kunci : pesan dakwah, budaya lengger


Detail Information

Item Type
Skripsi
Penulis
Usman Fadholi - Personal Name
Student ID
0231204120014
Dosen Pembimbing
Ali Mu'tafi, S.H.I., M.Pd.I - - Dosen Pembimbing 1
Penguji
Drs. Samsul Munir Amin, M.A. - - Penguji 1
amin - - Penguji 2
Kode Prodi PDDIKTI
70233
Edisi
Published
Departement
Komunikasi dan Penyiaran Islam
Kontributor
Bahasa
Indonesia
Penerbit Universitas Sains Al-Qur'an : Wonosobo.,
Edisi
Published
Subyek
No Panggil
Copyright
Individu Penulis
Doi

Lampiran Berkas

LOADING LIST...



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnya  XML Detail